Mengenal Post Power Syndrome, Kondisi Rentan di Masa Pensiun
Daftar Isi
- Cara mencegah post-power syndrome
- 1. Kurangi pekerjaan sebelum purna tugas
- 2. Cari minat lain
- 3. Habiskan waktu dengan keluarga dan teman
- 4. Buat daftar aktivitas
- 5. Susun jadwal kegiatan setelah pensiun
Istilah 'post-power syndrome' mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun faktanya, beberapa orang mengalami hal tersebut.
Sindrom ini kerap dirasakan oleh orang-orang yang sebelumnya berkuasa, namun harus melepas kekuasaannya. Pada momen itu, biasanya muncul perasaan dalam diri yang masih ingin berkuasa.
Secara sederhana, post-power syndromeadalah emosi yang dialami oleh seseorang setelah mereka tidak lagi 'berkuasa'. Dalam hal ini, istilah 'berkuasa' bisa merujuk pada posisi pekerjaan, tanggung jawab besar, atau penyelesaian tugas penting.
Post-power syndromeumum terjadi pada orang lanjut usia yang telah pensiun dari karier mereka. Setelah bertahun-tahun disibukkan dengan rutinitas pekerjaan, memberikan arahan atau perintah, dan mengemban tanggung jawab besar, mereka merasa kehilangan 'kekuasaan'.
Karena tidak mampu melaksanakan banyak tugas sehari-hari, individu yang mengalami post-power syndromemerasa tidak berguna dan akhirnya menjadi murung atau bahkan depresi.
Pilihan Redaksi
|
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara mencegah post-power syndrome
![]() |
Post-power syndromebisa dialami siapa saja. Bisa jadi, Anda juga merupakan salah satu yang berisiko di antara banyak orang lainnya.
Namun, tak perlu khawatir karena post-power syndromebisa dicegah dengan cara-cara berikut.
1. Kurangi pekerjaan sebelum purna tugas
Mulai kurangi beban kerja secara bertahap untuk memberi waktu adaptasi pada kehidupan setelah pensiun.
2. Cari minat lain
Temukan dan kembangkan hobi atau keterampilan baru yang bisa menjadi aktivitas menyenangkan saat memasuki masa pensiun.
Misalnya, Anda bisa melukis, memasak, berkebun, dan masih banyak lagi aktivitas yang bisa dilakukan di masa pensiun.
Lihat Juga :![]() |
3. Habiskan waktu dengan keluarga dan teman
Meningkatkan interaksi dan menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat dapat membantu meredakan perasaan kesepian.
4. Buat daftar aktivitas
Membuat rencana aktivitas yang ingin dicapai dapat memberikan tujuan dan semangat yang baru setelah pensiun.
5. Susun jadwal kegiatan setelah pensiun
Membuat jadwal kegiatan harian yang bermanfaat dan menyenangkan, seperti berolahraga, mengikuti komunitas, atau terlibat dalam kegiatan sosial.
Dengan persiapan yang tepat dan dukungan dari orang-orang terdekat, masa pensiun bisa menjadi fase hidup yang menyenangkan dan penuh makna.
(tst/asr)(责任编辑:焦点)
- 4 Profil Tersangka Kasus Mafia Migor, Ternyata Anak Buah Jokowi hingga Bos Perusahaan Migor Bermerek
- FOTO: Nuansa Sporty dari Dior untuk Paris Fashion Week
- FOTO: Haru Penumpang Kapal Pesiar Usai 4 Bulan Terdampar di Belfast
- Bandara Soekarno
- Kritikan Anies Baswedan Disambut Menteri PUPR
- VIDEO: Festival La Merce Terangi Langit Malam Barcelona
- Bisa Jadi Percontohan Kopdes Merah Putih, Ini Capaian KSP Obor Mas
- 6 Kebiasaan Warga Jepang yang Bikin Panjang Umur, Duduk Harus Tegak
- Resmi Bebas, Eks Anak Buah Ferdy Sambo Tetap Jadi Anggota Polri
- Retreat Kabinet Merah Putih di Magelang Ternyata dari Dana Pribadi Prabowo
- 4 Jenis Olahraga yang Bikin Awet Muda Selain Lari dan Jalan Kaki
- Greater Bay Area, Kawasan Ekonomi Terpadu Destinasi Unggulan China
- FOTO: Penampakan Alquran Raksasa Koleksi Masjid di Penjuru Nusantara
- Erick Thohir Buka Peluang BUMN Selamatkan Sritex, Tunggu Putusan Hukum Final
- 10 Saham Paling Merugi dalam Sepekan, TPIA Masuk Daftar
- FOTO: Ohara Hadaka, Festival 'Pria Telanjang' Musim Gugur di Jepang
- Sindir Impor BBM dari Singapura, Bahlil: Lucu, Kita Impor dari Negara yang Tak Punya Minyak
- Erick Thohir Buka Peluang BUMN Selamatkan Sritex, Tunggu Putusan Hukum Final
- Mengenal Kamis Putih, Hari Penting Bagi Umat Kristiani di Pekan Suci
- 5 Makanan Penurun Demam Tinggi, Jangan Buru