- Warta Ekonomi,quickq下载app Jakarta -
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinilai terlalu lunak dalam memberikan tekanan terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin. Hal ini menyusul tak adanya hasil nyata atas upayanya mendamaikan Rusia-Ukraina.
Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius menyoroti tak adanya progress berarti usai pembicaraan via telepon antara kedua pemimpin itu tidak menghasilkan kemajuan dalam pembicaraan damai terkait Ukraina.
Baca Juga: Ukraina Ingin Batas Harga Minyak Rusia Diturunkan ke US$30
Ia mengatakan bahwa kurangnya hasil konkret dari komunikasi tersebut mendorong pihaknya untuk menyiapkan sanksi baru terhadap Rusia.
“Saya menduga dia (Trump) menilai posisi tawarnya secara keliru,” ujar Pistorius, dilansir dari Reuters, Kamis (22/5).
Sebelumnya Uni Eropa dan Inggris secara resmi mengumumkan serangkaian sanksi baru terhadap Rusia. Kali ini, hal tersebut dilakukan tanpa menunggu dukungan langsung dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
London dan Brussels menyatakan bahwa tindakan ini diambil sebagai respons atas kegagalan tercapainya negosiasi damai oleh dan Ukraina.
Baca Juga: Investor Asing Serbu Saham RI, Analis: Waspadai Risiko Trump & Komoditas
Pistorius juga menambahkan bahwa masih belum jelas apakah putaran sanksi terbaru ini akan turut dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
顶: 85265踩: 29728
Trump Disebut Lupa Diri, Salah Menilai Pengaruhnya ke Putin
人参与 | 时间:2025-05-25 08:09:34
相关文章
- Daftar 10 Bandara Tersibuk di Dunia 2024, Ada dari RI?
- 艺术出国留学有哪些误区需要避免?
- Emiten Agribisnis (CPIN) Siap Guyur Dividen Tunai Rp1,77 Triliun, Intip Jadwal Lengkapnya!
- 澳大利亚艺术类大学,这几所你值得申请!
- FOTO: Warisan Budaya Myanmar Terancam Punah Akibat Gempa
- 墨尔本大学建筑学专业解析
- 意大利建筑设计学院有哪些?
- Anies Bangun Lagi Kampung Akuarium, Kan Main, Ini Reaksi Ahok..
- Prabowo Sebut DNA Tiongkok Bertebaran di Indonesia
- FOTO: Keseruan Warga Ngabuburit di Ruang Limpah Lebak Bulus
评论专区