PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) berhasil mencatatkan kinerja solid sepanjang kuartal I 2025 meski menghadapi tantangan musiman akibat libur Hari Raya yang lebih panjang dan tidak adanya puncak penyakit musiman.
Per 31 Maret 2025, pendapatan Siloam stabil di angka Rp2,35 triliun. Intensitas pendapatan terus menunjukkan perbaikan, tercermin dari peningkatan sebesar 10% YoY dalam ARPOB dan kenaikan 6% YoY pada ARPD.
EBITDA perusahaan pada kuartal ini tercatat sebesar Rp670 miliar, sedangkan laba bersih mencapai Rp256 miliar. Keduanya menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun ke tahun, sekalipun di tengah tekanan musim libur panjang yang berdampak pada volume pasien.
Baca Juga: Siloam Hospitals Lippo Village Hadirkan Operasi Jantung Bawaan dengan Teknik MICS
Presiden Direktur Siloam, David Utama, menyatakan, “Siloam terus memperkuat posisinya sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, sekaligus mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin regional di Asia Tenggara. Di tengah tantangan sektor kesehatan, Perseroan telah menunjukan keberhasilan eksekusi dari berbagai inisiatif strategis dengan meningkatkan kapabilitas klinis serta memperluas layanan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.”
Pada periode ini, volume pasien rawat inap tercatat sebanyak 75.259 orang, dengan total hari rawat inap mencapai 233.109 hari. Sementara itu, kunjungan rawat jalan tetap kuat dengan volume mencapai 1.051.195 kunjungan.
Di sisi kapasitas, Siloam berhasil menjaga 4.195 tempat tidur operasional dengan tingkat hunian yang mencapai 62,4% meskipun liburan panjang cenderung menurunkan permintaan layanan kesehatan.
Baca Juga: Lewat 'SELANGKAH', Siloam Hospitals Tingkatkan Deteksi Dini Kanker Payudara di Indonesia
“Kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan pasien yang unggul sekaligus mengoptimalkan operasional rumah sakit guna mendukung performa keuangan jangka panjang, keunggulan operasional, serta pertumbuhan yang berkelanjutan," kata David.
Konsistensi Siloam dalam menjaga performa keuangan dan operasional di tengah tantangan eksternal semakin menunjukkan kematangan strategi bisnis dan kekuatan fundamental perusahaan dalam menghadapi dinamika sektor kesehatan.